Terima kasih untuk Ardi dan Nanda, serta semua teman-teman pendaki yang sudah mau berbagi informasi seputar Gunung Dempo.
Kunyalakan backlight jam tangan untuk melihat
waktu. malam itu Selasa pukul 20.24 26 Februari 2019, hal yang selalu kulakukan
saat baru tiba di puncak gunung ialah menyentuh penanda tringulasi ketinggian
puncak dengan tangan kananku sambil mengucap syukur di dalam hati. Akhirnya di
malam itu aku tiba di Puncak tertinggi Gunung Dempo dengan ketinggian 3.173
meter di atas permukaan laut. Sebelum melepas carier dari pundak aku
menyempatkan foto di puncak malam itu ditemani dinginnya hembusan angin dan
kabut, aku tidak mau kehilangan momen tersebut, momen dimana aku pertama kali
sampai di puncak tertinggi suatu gunung pada malam hari dengan membawa carier
dan peralatan penuh seluruhnya. Walapun pendakian sebelumnya beberapa kali
sudah pernah membawa carier ke puncak tapi itu semua sebelum langit gelap.
|
Catper Gunung Dempo dari Jakarta |
|
Puncak Gunung Dempo |
Hanya satu
foto yang diambil untuk mengabadikan malam itu dengan latar penanda puncak di belakang
ku. Setelahnya aku membuka isi carier mengeluarkan tenda kapasitas 1p yang
kubawa, ku bentangan footprint lebih
dahulu di tanah, kemudian aku sambungkan bentangan frame menjadi satu sehingga membentuk model dome serta kupasangkan inner dan
outer layer tenda. Sambil berlomba-lomba dengan air hujan yang mulai
turun serta kabut yang membawa dingin, akhirnya tenda berdiri sesegera mungkin
aku memasukan cariel ke dalam tenda dan melepas sepatu untuk masuk dan
beristirahat.
Malam itu di
puncak hanya ada 2 buah tenda. Satu tenda 1p punyaku dan satu lagi tenda 2p
kawanku Ardi dan Nanda dari Pagaralam yang menemaniku pada pendakian kali ini. Mereka
sudah 10 kali naik turun Dempo di usia mereka yang baru 18 tahun, kemampuan
mereka jangan diragukan lagi dari salah satu cerita Ardi aku terkesima dengan
cerita mereka pernah menolong orang-orang yang kedinginan hipotermia dan kehabisan
logistik di gunung ini.
|
Puncak Gunung Dempo |
|
Rental Outdoor Depok Sewa Peralatan Gunung 0838-2626-2651
|
Kupasangkan lampu tenda pada bagian atas untuk
membantu penerangan, lalu mengganti pakaian yang kugunakan pada jalur pendakian
dengan setelan pakaian tidur panjang, merentangkan
matras alumunium singel side, meniup sleepingpad, masuk ke dalam sleepingbag
agar tubuh semakin hangat, dan mengatur letak barang-barang lainnya yang
dikeluarkan dari carier ke sisi-sisi tenda.
Setelah
merapikan barang-barang akhirnya aku bisa tidur di dalam tenda, tidak banyak
aktifitas setelah tenda berdiri aku hanya mau tidur memulihkan tenaga. Tanggal
25 aku berangkat dari Jakarta menempuh perjalanan darat 25 jam duduk di bangku
bis lintas Sumatra (Lampung - Baturaja - Tanjung Enim - Lahat - Pagaralam). Tanggal
26 pukul 10.00 pagi aku tiba di Pagaralam, mampir sebentar ke rumah Ardi lalu
melanjutkan perjalanan 1 jam menuju titik awal pendakian menggunakan motor
melintasi perkebunan Teh PTPN 7 dan memulai Pendakian pada sore itu juga.
|
Puncak Kawah Merapi Gunung Dempo |
|
Puncak Kawah Merapi Gunung Dempo |
Tanggal 25
pagi dari Jakarta menempuh 25 jam perjalanan, tanggal 26 sore Pukul 15.10 kami
bertiga memulai pendakian dari titik Pendakian Tugu Rimau. Hanya ada dua pos di
Jalur Pendakian ini Pos 1 dan Pos 2. Dari awal kami sudah disambut dengan
tanjakan-tanjakan tanpa bonus, tiba pukul 16.00 di pos 1 kami beristirahat
sebentar. Pos 1 terdapat shelter yang mulai rusak atapnya, seng pada bagian
atas gubuk sudah tidak terpasang dengan baik lagi, pada pos ini paling tidak
hanya mampu untuk mendirikan 5 buah tenda.
Melanjutkan
perjalanan dari pos 1 ke pos 2 hari sudah semakin sore namun cuaca masih cukup
bersahabat dengan kami, tidak terlalu terik dan tidak terlalu dingin, kondisi
jalan terus menanjak sesekali harus mengolongi pohon yang tumbang hingga tiba
di pos 2 pada pukul 18.00. Di pos 2 ini terdapat sumber air di kiri jalur saat
arah naik. Aku dan Ardi turun kebawah untuk kembali mengisi persediaan air
kami. Tidak jauh namun harus waspada karena jalur yang dilalui sangatlah miring
dengan kondisi jalur yang licin dengan lumut dan basah. Selepas magrib kami
baru melanjutkan perjalanan menuju TOP Dempo, karena hari sudah mulai gelap
kami menyiapkan alat penerangan, headlamp kupasang di kepala dan kukenakan
jaket penghangat dari bulu angsa untuk menahan hembusan angin malam dan
dinginnya kabut di jalur.
|
Shelter Pos 1 Gunung Dempo Via Tugu Rimau |
Jalur dari pos
2 menuju ke Puncak Dempo sangat melelahkan terlebih kami harus membawa carier. Jalur
dihiasi dengan pepohonan pendek khas puncak dan tanah bebatuan cokelat mirip
dengan jalur sumit menuju puncak Pangrango kemiringannya, sempit dan lumutnya
mirip dengan jalur Salak. Aku rasa jalur ini satu tingkat lebih melelahkan dari
jalur Gunung Salak, dan dua tingkat di bawah jalur pendakian Gunung Ciremai via
Linggarjati dan Raung via Kalibaru. Mungkin karena faktor perjalanan darat dari
jakarta yang langsung memulai pendakian setibanya di Pagaralam plus ditambah
juga harus membawa beban carier hingga puncak. Melelahkan.. kami tiba pukul
20.24 di puncak tertinggi Gunung Dempo setelah mendaki sekitar 5 jam.
Esok hari
tanggal 27 aku bangun pukul 06.00 aku keluar tenda lebih dahulu dari mereka,
menyiapkan masakan, pagi itu menu makan kami nasi goreng dan otak-otak. Sekarang
gantian aku yang memasak, karena memang semalam aku cukup kelelahan hanya bisa
berbaring di dalam tenda sedang Ardi dan Nanda membuatkan ku minuman energen
sambil mereka menikmati bihun goreng yang mereka buat malam itu.
Selesai sarapan pagi itu pukul 07.00 kami melanjutkan perjalanan menuju Puncak Kawah
Gunung Dempo yang dikenal dengan sebutan Puncak Merapi Dempo. Kami harus turun
dahulu ke Pelataran lembah yang menghubungkan Puncak Tertinggi Dempo dengan
Puncak Kawah Merapinya, mirip-mirip dengan alun-alun suryakencana, sabana lonceng,
lembah kijang, dan wilayah datar mendekati puncak seperti di Gunung Welirang
dan Latimojong. Niat awal kami memang camp dan membuka tenda di pelataran,
namun karena kondisi fisik pribadi malam itu sudah sangat lelah aku memutuskan
untuk mendirikan tenda di puncak saja.
|
Puncak Kawah Merapi Gunung Dempo |
Kami tiba di
Pelataran 07.30 cuaca pagi itu masih sedikit tertutup oleh kabut dan angin yang
terus bertiup dengan kencangnya. Dari arah pelataran kami harus mendaki kembali
ke arah Puncak Merapi jalur kali ini sudah dihiasi dengan batuan khas puncak mirip
dengan jalur Gunung Slamat via Bambangan saat mendekati puncak. Pukul 08.00
kami tiba di Puncak, saat itu kawah tertutup kabut, hanya dapat melihat tugu
tringulasi yang bacaannya sudah mulai menghilang karena faktor alam. Kami menunggu
view kawah terbuka hingga satu jam ke depan, namun kabut masih terus
menutupinya dengan tebal, hanya sempat terbuka sebentar saja terlihat air kawah
berwarna abu-abu dibalik kabut tipis yang mulai tertiup angin. Pukul 09.00 kami
kembali ke tenda, di Pelataran kami sempat turun ke sumber air yang dinamakan
air suci untuk membasuh muka.
Pukul 09.20
kami tiba di tenda, aku istirahat tidur 15 menit, baru setelahnya mengemas
kembali barang-barang dan bersiap turun, sebelum turun kami makan kembali untuk
menambah tenaga. 10.30 kami bergegas meninggalkan Puncak, turun dengan perlahan
namun pasti hingga tiba di Pos 2 pukul 11.30, Pos 1 13.30, dan titik awal
pendakian Tugu Rimau pukul 13.54. Ada yang menarik karena tidak ada kendaraan
kami memutusakn jalan kaki melewati kebun teh PTPN 7 menuju Basecamp Mak Arif.
|
Perkebunan Teh PTPN 7 Tugu Rimau Gunung Dempo |
|
Basecamp Mak Arif Gunung Dempo Tugu Rimau |
Ada satu hal
yang yang sangat disayangkan dari beberapa Gunung yang sudah pernah aku
kunjungi, Gunung Dempolah yang terkotor kondisi sampah begitu mengerikan, bisa
dipastikan di setiap pos ada tumpukan timbunan sampah yang tidak sedikit.
|
Shelter Pos 2 Gunung Dempo Via Tugu Rimau |
|
Bis Sinar Dempo
|
Sewa Peralatan Camping Depok |
|
Wah, ceritanya seru juga nih ! Saya ada rencana solo hiking kesana, boleh diinfokan contact mas Ardi? Siapa tau bisa ditemani nanjak hehe. Terima kasih.
BalasHapusbisa chat wa ke saya dulu mas 0838-2626-2651, nanti saya infokan nomer ardi. tidak enak share nomer orang di ruang umum. dia lebih aktif di facebook juga
Hapus