Saat
mendaki gunung kita akan merasakan seperti menjalani miniatur kehidupan. Keduanya
membutuhkan sebuah proses yang terkadang berliku jalannya, berikut miniatur
kehidupan dari mendaki gunung:
1. Keduanya Sama-sama Memerlukan Perencanaan
Perencanaan dibuat untuk memudahkan dalam mencapai
tujuan. Yup, para pendaki memiliki tujuan yang jelas mereka akan membuat
perencanaan yang matang untuk bisa meraihnya. Perencanaan yang dibuat
diantaranya ialah perencanaan fisik pra pendakian, transportasi, perizinan, logistik,
dan orientasi medan. Skala prioritas dalam mengambil tindakan dan membuat opsi nomor
dua juga dibuat sebagai rencana cadangan dalam sebuah pendakian. Begitupun hidup,
kita perlu membuat perencanaan, menyusun tujuan dan membuat skala prioritas. Sebab
perencanaan dalam kehidupan akan membantu dalam meraih kesuksesan di masa depan.
So kejarlah puncak & kesuksesan kamu dengan perencanaan !
|
Mencatat Sabana Besar Gunung Argopuro |
2. Semakin Cepat Kamu Bergerak Maju, Akan Semakin Cepat
Kamu Meraih Puncaknya
Pendaki yang selalu bergerak naik akan lebih dahulu mencapai
puncak daripada pendaki yang lebih sering melakukan istirahat (break). Bayangkan berapa lama waktu
yang dihabiskan untuk istirahat jika persekali istirahat harus menghabiskan
beberapa batang rokok dan membuat kopi. Cukup lama bukannn? Begitu juga
kehidupan move on and take action
akan membuatmu terlihat seratus langkah lebih maju daripada mereka yang hanya
diam saja pada zona nyamannya. Kamu akan lebih dahulu meraihnya dari orang lain
jika kamu bergerak!
| | | |
Berlari di Pelataran Puncak Kawah Gunung Kelud |
3. Sesekali Kamu Harus Beristirahat Untuk Memulihkan Tenaga.
Ingat Ya Sesaat!
Bisa-bisa kesehatan kamu akan drop jika terus memaksakan diri untuk berjalan. Istirahatlah
sejenak jika lelah. Istirahat akan memulihkan tenaga dan pikiranmu. Hidupun
seperti itu, beban kerja yang menumpuk dapat membuat kelelahan, sesekali beristirahatlah
menghibur diri agar terhindar dari stress. Setelah itu baru lanjutkan pekerjaanmu.
|
Istirahat sejenak di Jalur Menuju Puncak Sejati Gn. Raung |
4. Semakin Berat Medan dan Tantangannya, Semakin Sedikit
Orang yang Bisa Meraihnya.
Badai akan selalu menyisahkan pohon-pohon terkuat. Yap
gunung dengan medan dan tantangan yang sulit hanya akan diraih oleh orang-orang
yang berusaha dan mengejarnya dengan keseriusan. Berbedakan Everest dengan Papandayan
? hihi jika diibartkan Everest adalah CEOnya
sedangkan Papandayan hanya karyawan biasa. Tentu lebih sedikit CEO daripada karyawan. So jika kamu
ingin meraih cita-cita menduduki puncak gunung dan puncak kehidupan lebih dari
orang-orang biasa maka bekerja keraslah!
|
Berfose di Puncak Tusuk Gigi Gn. Raung |
5. Legowo
Manusia hanya bisa berencana Tuhanlah yang
menentukan segalanya. Badai di ketinggian datang memaksa kamu untuk
menghentikan pendakian disaat semua perencaan telah dibuat dengan matang dan
hanya sejengkal lagi untuk dapat berdiri di atas puncak. Begitupun hidup, tidak
selalu berjalan dengan mulus. Terkadang adasaja hambatan. Eitss.. tapi dengan
itu kita akan dapat mengambil pengalaman dan pembelajaran, ingat kegagalan
adalah kesuksesan yang tertunda! Maka, coba lagi! Jatuh, bangun lagi! Gagal
muncak, Balik Lagi! Toh, takan lari gunung kau kejar. Gunung gak akan lari
kemana-mana kok.
|
Pendakian Gunung Raung Puncak Bendera
Sewa Peralatan Gunung Depok 0838-2626-2651 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar