Waktu pendakian : 3-5 April 2019 (PP Jakarta)
Jalur : naik Linggarjati turun Apuy
Cuaca : hujan deras pukul 10.00 s.d 14.00
dan malam harinya pukul 18.00 s.d 20.30 (saat naik di tengah jalur pendakian dan saat di camp area)
Jumlah tim : 3 Orang (Saya, Yusuf, dan Ihza)
Puncak Ciremai Lintas Linggarjati Apuy Rental Outdoor Depok Sewa Peralatan Gunung 0838-2626-2651 |
Ciremai
jalur Linggarjati, di tahun 2014 saya mendaki melalui jalur ini lebih
tepatnya naik via Linggasana dan turun Linggarjati. Tahun tersebut pertemuan
jalur Linggasana dan Linggarjati berada di Pos Condang Amis, saat itu saya
memerlukan 17 jam dari Basecamp Linggasana menuju Puncak.
Pendakian tersebut jadi salah satu pendakian
terberat yang pernah saya lalui wajar 17 jam tanpa adanya sumber air. Dan bertahun-tahun
menjadi momok buat saya sebagai jalur dengan medan pendakian terberat (sebelum
saya balik lagi kesini dengan konsep pendakian berbeda di tahun 2019).
Transportasi
menuju basecamp Linggarjati dan Apuy dari Jakarta
Untuk menuju basecamp Linggarjati naik bis Luragung
jurusan Kuningan, turun di pertigaan Linggarjati dari sana bisa sambung ojek
motor ke basecamp atau angkot menunggu pagi hari. Tidak disarankan naik bis
selain Luragung karena yang sudah-sudah cerita dan pengalaman pribadi saya
selain bis tersebut hanya sampai Terminal Cirebon walau janji awalnya ialah ke
Kuningan. Kejadian ini waktu saya menggunakan bis Setia Negara dan Bhineka
(hanya sampai Cirebon).
Untuk menuju basecamp Apuy sebaiknya kita naik Bis Primajasa dari Bekasi yang jurusan Maja/Cikijing, sesampainya di Maja sambung dengan
carter coltbak ke basecamp Apuy. Jika kita berencana lewat Cileunyi pastikan
sampai Cileunyi jangan terlalu malam agar dapat angkutan L300 yang menuju ke
Maja.
Medan
Pendakian
Medan pendakian Gunung Ciremai via Linggarjati merupakan salah satu yang terberat di Pulau Jawa, karena medan yang dilalui dihadapi dengan jalur yang terus menerus menanjak tanpa bonus dan tidak adanya sumber air setelah pintu rimba Pos Cibunar.
Medan pendakian Gunung Ciremai via Linggarjati merupakan salah satu yang terberat di Pulau Jawa, karena medan yang dilalui dihadapi dengan jalur yang terus menerus menanjak tanpa bonus dan tidak adanya sumber air setelah pintu rimba Pos Cibunar.
- Basecamp menuju Pos Cibunar (Pintu Rimba)
melalui jalan beraspal.
- Cibunar menuju Condang Amis akan melalui banyak
bonus melipir dengan vegetasi hutan pinus dan sesekali menemui tumbuhan
berduri, bambu, dan pohon pisang.
- Condang Amis, Pangalap, Kuburan Kuda,
Pemerangan, Tanjakan Binbin, Tanjakan Seruni, Tanjakan Bapa Tere, Batu Lingga,
Sangga Buana 1, dan Sangga Buana 2 akan melalui hutan hujan tropis yang padat
dengan tanjakan yang terus menerus tanpa adanya bonus.
- Sangga Buana 2 menuju Pengasinan vegetasi mulai
berkurang jalur akan berubah menjadi bebatuan.
- Pengasinan menuju Puncak Linggarjati medan yang
dilalui berupa lorong-lorong alami jalur air dan bebatuan serta vegetasi khas
Puncak.
- Untuk dapat menuju ke Puncak Apuy dari Puncak
Linggarjati harus melipir ke kiri melewati pinggiran kawah.
- Jalur turun Apuy hingga ke pertigaan
Palutungan/Apuy relatif terbuka, setelah pertigaan hingga menuju Pos 1 jalur
melalui hutan hujan, baru sedikit beraspal saat akan menuju Basecamp Apuy.
Konsep Ultralight
Style pendakian yang kami gunakan kali ini tidak
konvensional, tetapi kami menerapkan konsep pendakian Ultralight yang artinya kami
harus mengurangi berat barang bawaan tanpa meninggalkan prosedur keamanan.
Pendakian kali ini saya sendiri menggunakan backpack dari triple outdoor, Ihza
backpack Kalahari, dan Yusuf backpack dari quarzel. Untuk shelter kami semua
memakaik flysheet dari ngapak design ukuran 2x2,8 meter yang kami bentuk trap
modal hexa dan rumah padang.
| ||
Puncak Apuy Ciremai |
Berikut gears
list saya dalam pendakian ini:
Backpack
- Triple outdoor 30l 298g
Shelter
- Flysheet
2x2,8m dari ngapak_design 418g
- Pasak
alumunium naturehike 8pcs 110g
- Footprint
naturehike 215x150cm 302g
- Kolom
lele DIY dari plastik semen 150x80cm 94g
- Sb
begonia dudinka 675g
- Sleepingpad
Naturehike 445g
- Uniqlo
ultralight down 226g
- Longjhon
huiying 1 stel 316g
- Berghaus
midweight crew sock 86g
- Lafuma
wind stopper 64g
- Ds
101 233g
- Hicock
stove kaki tiga 202g
- Sendok
dan garpu lipat 11g
- Nalgene
ultralight trail 1000ml 109g
- Dryfit
eiger 141g
- Pinncle
Yawmian 214g
- New
balance summit unknown 438g
- Eiger
trail running sock 44g
- Jas
hujan kresek 55g
- Trekkingpole
Dhaulagiri 135cm
- Merapi mountain nano 50g
- Drybag
eiger 2l 24g
- Thermal
blanket 59g
- Victorinox 62g
- Air 3 botol 1,5 liter perorang
- Fitbar
- Nasi bungkus
- Telor asin
- Susu saschet
- Biskuit sereal
Saran Pendakian Gunung Ciremai
- Persiapkan fisik terbaik.
- Jika ingin lintas sebaiknya bilang saat lapor
naik.
- Saat melipir kawah di puncak sebaiknya jangan
naik ke atas tapi lalui jalur dibawahnya agar tidak licin dan terhempas angin.
- Saya sarankan jangan naik bis selain Luragung
agar tidak dioper di Cirebon.
- Sebaiknya turun dari Apuy jangan terlalu malam
agar dapat angkutan dari Maja ke Cileunyi (Bandung).
- Kolom lele dari plastik semen sangat membantu saat hujan deras air tidak tembus bagian bawah.
Ultralight Hiking Gunung Ciremai |